Saturday 16 February 2013
Hastag: ,

Trip Ke Pulau Pari



Pulau Pari adalah salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang dihuni oleh penduduk, memiliki luas sekitar 90 hektar. Secara administratif, Pulau Pari masuk kedalam kelurahan Pulau Tidung. Dan berada di barisan Kepulauan Seribu Jakarta.

Oke langsung ke cerita, sebenarnya ini perjalanan udah lama, ditahun kemaren bulan Oktober, tapi sempatnya sekarang bikin posting. Awal perjalanan gue di mulai di hari Jum'at malam tanggal 05 Oktober 2012 setelah pulang kantor, bersama anak anak Kaskus Backpacker Jabodetabek dan ketemuan di Kota Tua (Museum Fatahila) karena tepat disana kita mengadakan Meeting Point sebelum berangkat ke pulau pari, eh iya sebenarnya kita merencanakan pergi ke pulau dolphin, namun batal karena ada salah paham sama pemilik kapal yang nantinya akan kami sewa, nah karena terlanjur udah merencanakan semuanya untuk kepulau dolphin, kita ga mau donk di batalin karena udah merancanakan trip itu dari 2 minggu yg lalu jadi si Mayang a.k.a Yangga (salah satu ketua BPC Jabodetabek) berinisiatif untuk Move on ke pulau pari yang ga jauh dari pulau dolphin (katanya).

Oke deh tanpa panjang lebar sinopsisnya, gue ceritain trip pertama gue bersama anak anak Kaskus BPC Jabodetabek.

Jum'at Malam (05 Oktober 2012)
Janjian ketemuan di Kota Tua bersama Yangga dan anak anak lain pukul 21:00 WIB, setelah pulang kantor pukul 18:30 WIB, gue tadinya langsung mau ke kostan untuk ambil semua barang barang yg perlu dibawa, setelah mau keluar kantor malah hujan deras dan alhasil gue nungguin hujan redah dulu sampe pukul 20:00 WIB dan langsung bergegas ke kostan untuk ambil tas dan barang barang lainnya.

Pukul 20:30 WIB berangkatlah gue ke Terminal Blok M untuk naik Trans Jakarta (yang sebut Bus Way orang Bego .. haha) menuju Stasiun Kota, perjalanan sih hanya 1 jam dan gue tiba di kota tua pukul 21:30 WIB, nah karena gue belum pernah ketemu sama si Yangga, alhasil gue bingung juga tuh cari yg namanya Yangga, hahaha untungnya gue ada no tlpn Yangga dan akhirnya ketemu juga walaupun celangak celinguk sendirian bawa Daypack di tengah kerumunan orang. #ngakak

Setelah beberapa jam di kota tua dan berkenalan satu sama lain akhirnya kami memutuskan mencari angkringan untuk beristirahat sambil minum minum disana (minum jahe bukan miras .. hahah ), Jam pun menunjukan pukul 03:00 WIB dan kami memutuskan untuk ke Muara Angke mencari kapal.

Sabtu Pagi (06 Oktober 2012)
Sesampainya di Pom Bensin Muara Angke, Kami pun masih menunggu teman teman lain dari berbagai penjuru dunia (lebay), dan setelah semua terkumpul kami memutusakan untuk langsung naik kapal yang nantinya akan membawa kami pe Pulau Pari, setelah beberapa jam menunggu Kapal yang tak kunjung jalan dan ternyata Kapalnya pun melaju dengaaaaaaaaaaaaan kecepatan 1 km/jam .. #ngakak
Entah mengapa setelah meninggalkan dermaga, kapalnya pun berputar arah kembali ke Muara Angke #nohope dan dengar dengar dari orang klo kapalnya itu melebihin kapasitas sehingga jalannya udah kayak keong #ngakak .. Si empunya kapal pun memutuskan untuk memindahkan penumpang ke kapal yang lumayan gede, alhasil semua pindah ke kapal tersebut, oke kita skip .. setelah 3 jam perjalanan dari Muara Angke kita pun sampai di Dermaga Pulau Pari .. #WowKeren


Taraaaaaaaaaa this is shit ... (kok shit #nohope)
Semua rombongan haji eh rombongan trip pun turun dan berkenalan dengan penjaga pulau sekaligus pengurus pulau yang bernama Pak Udin (asli recomend banget nih klo pada mau ke Pulau Pari), ga berapa lama dari berkenalan dengan Pak Udin dan Guide yang bernama Bang Jack kita memutuskan untuk mendirikan Tenda di Bukit Matahari.


Tenda udah selesai, bongkar muatan udah selesai, dan saaaatnyaaaaaa tidur .. #ngakak
ga deng, sehabis kita pasang tenda itu udah jam makan siang jadi kita makan siang dulu di rumahnya Pak Udin, makan apa adanya dan ada apanya .. hahaha


Makan selesai, ganti baju selesai, pasang tenda selesai dan kitapun menyewa kapal untuk bersnorkeling ria.


Sehabis bersnorkling ria, kita diajak keliling sama pemilik kapal untuk mengunjungi beberapa pulau kosong yang ada disekitaran Pulau Pari yakni Pulau Tikus, karangnya cakep cakep bro .. asli keren keren


Di pulau tikus ini gue sama si Timo (anaknya Bunda Isti) muterin pulau sambil cari kerang / keong, ya lumayan daripada ga ada yang dicari, mau cari jodoh disana ga dapet #gubrak
Oh iya, anaknya Bunda Isti ini paling kecil, ya kira kira masih umuran 10 tahun mungkin dan dia anggota termuda Kaskus Backpacker Jabodetabek, kembali ke cerita yak ...

Jam pun menunjukan pukul 16:00 WIB, si pemilik kapalpun memutuskan untuk balik ke Pulau Pari dan mengejar Sunset di ujung Pulau Pari. Sesampainya kita di pulau pari langsung jalan ke ujung pulau (LIPI) dan menikmati sunset disana, sayangnya alam lagi ga bersahabat (mataharinya galau).



Hari sudah gelap, semua sudah mengabadikan yang tak abadi #halah kitapun lanjut menuju tenda dan beres beres mandi, sholat, koprol, kayang, salto sambil wow .. hahaha
Setelah semua sudah selesai, jam pun menunjukan pukul 20:00 WIB dan Pak Udin sudah menyiapkan ikan untuk di bakar, yaaak saatnya BBQ .. yuhuuuuuuu .. Sambil menunggu BBQ siap disantap, kitapun ngopi, main uno, main babi babian .. seru deh pokoknya  hahaha

Pak Udin pun membawa kereta kencana #halah , Ikan bakar yang sudah siap disantap maksudnya dan diletakan di tengah tengah kerumunan anak anak, 5 menit bablas udah kayak orang ga makan sebulan bro .. hahahah ..


Habis dari bakar bakaran, semua terdiam membisu menandakan kekenyangan dan mengantuk, hahaha .. Alhasil semua pada ke tenda semua dan memutuskan untuk tidur (mau tidur aja pake keputusan, hahaha)
detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam terlewati .. halah pokoknya gue ga bisa tidur sampe jam 2 malam bro, soalnya angin kencang bener disana, udah kayak tornado .. hahah
ada yang menghabiskan malam di pantai, ada yang di tenda, ada yang sekedar ngopi ngopi sembari ngobrol
oke deh kita skip yak, kita lanjut ke cerita besok pagi.

Minggu Pagi (07 Oktober 2012)
Azan subuh pun berkumandang yang menandakan bahwa sudah pagi, semua terbangun dan melaksanakan tugasnya masing masing, matahari pun menunjukan keindahannya, saatnya menikmati indahnya matahari pagi


Sehabis foto foto, semua kumpul untuk sekedar ngobrol ngalur ngidul, dari yang PDKT, main uno, sarapan pagi, ngeteh + makan pisang goreng, ya begitulah ... bla bla bla


setelah semua sudah sarapan, kita bergerak ke Pantai Pasir Perawan (bener bener perawan bro dan banyak perawannya) hahahah ... ga percaya ? liat foto dibawah noh .. hahahaha


eh bukan, bukan bukan, bukan yang ini, ini Bunda Isti .. hahaha peace Buuuun ... :p
nih nih fotonya dibawah bro .. wekawekaweka


enelan kan bro, 3 aja bro ntar malah jadi imajinasi loe bro .. waks
oke kita skip soal perawannya, mari kita bahas pantai perawannya .. hahaha
menurut legenda (Indosiar) nama Pantai Perawan diambil dari cerita dahulu ada seorang putri yang masih perawan (katanya) yang hilang diambil burung gagak dan hingga sampai saat ini tidak di temukan.
Oke deh, udah terlanjur di pantai dan kebetulan ada Net buat main Voli, is time to voly ...


Main Voli juga ngitungnya ngaco, dari skor 10 jadi 4 gara gara sistem sewa bola volinya dari skor .. hahaha
Ada yang main voli, ada yang minum es kelapa, ada yang foto foto, ada yang sekedar becanda .. yah itulah kita :)


Oh iya, ada kejadian lucu saat di Pantai Perawan ini, anaknya Bunda Isti (Timo) dikerjain habis sama Fajri Muhammad (Aji) sampe nangis, alhasil pada ketawa dan mengikutin gaya Timo nangis .. hahahaha


Hahahahaha, ada ada aja deh kerjaan si Aji sampe si Timo nangis ..
Oke kita skip, kayaknya udah kepanjangan nih gue nulis tapi masih tetap aja di Draf Blog, weks
Jam pun menunjukan jam 1 siang, semua sudah selesai packing, mandi, jungkir balik, salto, kayang (opotoh) dan kapal jemputan kitapun sudah bertengger di dermaga, saatnya pulang dengan penuh senyum dan bahagia dan tidak lupa kita berterimakasih sama Pak Udin dan Bang Jek yang selalu setia menemani dikala gunda dan gulana (halah). Singkat cerita kita sudah sampe di Pelabuhan Muara Angke dan bersiap untuk pulang ke habitat aslinya. Semua satu persatu berpisah dan saling bertukar no handphone atau pin BB, ya itulah Backpacker, disinilah letak keindahan backpacker "Pergi tidak kenal, Pulang jadi saudara"

Sekian kisah dari saya Rendy Apriansyah sekedar pengingat dikala gunda dan gulana jika sudah Tua.
Wassalamualaikum Wr. Wb :)